Tuesday, July 6, 2010

BULAN KESEHATAN GIGI NASIONAL MAKASSAR 2010


Bulan Juli 2010 dicanangkan sebagai Bulan Kesehatan Gigi Nasional dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama antara PB PDGI dan AFDOKGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia) dengan P.T. Unilever pada 24 Juni 2010. Direncanakan pada Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010 akan dilakukan pendidikan kesehatan gigi melalui iklan layanan masyarakat yang ditayangkan pada berbagai media massa. Pada iklan layanan masyarakat tersebut disampaikan anjuran untuk mencegah kerusakan gigi sejak dini serta perlunya pemeriksaan gigi secara rutin 6 bulan sekali. Selain itu diselenggarakan pelayanan gigi gratis yang bekerja sama dengan AFDOKGI yang dilaksanakan di 13 Fakultas Kedokteran Gigi, serta juga akan dilaksanakan bersama dengan cabang-cabang PDGI di beberapa daerah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pelayanan kesehatan gigi yang diberikan pada masyarakat meliputi pemeriksaan gigi serta perawatan berupa penambalan sederhana yang tidak melibatkan perawatan syaraf gigi, pencabutan tanpa komplikasi gigi sulung atau gigi tetap, pembersihan karang gigi, perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride atau fissure sealant. Jadwal pelayanan kesehatan gigi gratis di 13 fakultas kedokteran gigi adalah:
Univ. Gajah Mada, Yogyakarta : 30 Juni - 2 Juli 2010
Univ.Muhammadiyah, Yogyakarta : 12-14 Juli 2010
Univ.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta : 5-7 Juli 2010
Univ. Trisakti, Jakarta : 21-23 Juli 2010
Univ. Indonesia, Jakarta : 7-9 Juli 2010
Univ. Padjadjaran, Bandung : 15-17 Juli 2010
Univ. Jember, Jember : 26-28 Juli 2010
Univ. Airlangga, Surabaya : 19-21 Juli 2010
Univ.Mahasaraswati, Bali : 26-28 Juli 2010
Univ. Baiturrahmah, Padang : 19-21 Juli 2010
Univ. Sumatera Utara, Medan : 29-31 Juli 2010
Univ. Hasanuddin, Makassar : 29-31 Juli 2010. (Ketua Panitia Drg. Harun Achmad,Sp.KGA,M.Kes)

Ketua AFDOKGI, Prof Ismet Danial Nasution, drg, PhD, SpPros(K) menjelaskan kegiatan ini akan banyak melibatkan civitas akademika dari Fakultas Kedokteran Gigi, baik dosen maupun mahasiswa. Melalui Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010 diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi serta mencegah penyakit gigi, dan juga mulai memeriksa diri secara rutin ke sarana pelayanan medis kesehatan gigi. "Kami berharap kegiatan ini akan menumbuhkan rasa cinta para mahasiswa kedokteran gigi untuk memelihara, tidak hanya mengobati masalah gigi. Selain itu kesempatan ini bisa dipakai untuk memperkenalkan pelayanan gigi itu ramah dan tidak menakutkan," kata drg.Zaura Anggraeni, MDS, Ketua PDGI. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi di Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010 demi meningkatkan kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik.

Penandatanganan nota kesepakatan bersama ini dilakukan mengingat permasalahan kesehatan gigi yang cukup memprihatinkan di Indonesia tidak bisa diselesaikan tanpa adanya kerjasama antara semua pihak. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007, karies gigi diderita oleh 72,1% penduduk Indonesia, dan dalam 12 bulan terakhir sebanyak 23,4% penduduk Indonesia mengeluhkan adanya masalah pada gigi dan mulutnya. Dari jumlah tersebut, hanya 29,6% yang mencari pertolongan dan mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan. Hal ini mengindikasikan masih rendahnya tingkat kesadaran dan tingkat utilisasi masyarakat terhadap pelayanan medis kesehatan gigi. Masih menurut riset tersebut, 91,1% masyarakat Indonesia yang berumur diatas 10 tahun, meskipun sudah menggosok gigi setiap hari, namun hanya sebesar 7,3% yang telah menggosok gigi secara benar, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Unilever ditahun 2007, hanya terdapat 5,5% masyarakat Indonesia yang memeriksakan kesehatan gigi secara teratur ke dokter gigi. "Masih rendahnya kualitas kesehatan gigi masyarakat Indonesia tentunya memprihatinkan kita semua. Dari gigi rusak tersebut, hanya 1 persen yang dirawat, selebihnya lebih kurang 25 persen masih dalam keadaan berlubang, dan lebih 75 persen gigi yang lubang tersebut dibiarkan atau tidak memperoleh perawatan sehingga membusuk atau harus dicabut karena sudah terlalu parah. Keadaan ini merupakan refleksi masih minimnya pelayanan kesehatan gigi yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu, akan menjadi sangat penting dan mendesak untuk lebih mengarahkan upaya mencegah kerusakan dan menjaga gigi sehat tetap sehat. Ini jauh lebih efektif dan efisien dalam menurunkan angka kepenyakitan serta beban-beban yang timbul akibat penyakit gigi dan mulut yang tidak dirawat. Sebab, penyakit gigi dan mulut tidak sembuh sendiri. Apabila dibiarkan maka biaya yang harus dikeluarkan semakin mahal," drg Zaura Anggraeni MDS selaku ketua PB PDGI lebih lanjut mengungkapkan.

Berdasarkan kenyataan tersebut, PDGI dan AFDOKGI bekerjasama dengan Unilever melakukan kerjasama untuk pelaksanaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2010, dengan di dukung oleh Bina Pelayanan Medik Dasar Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, dalam rangka terus melakukan komitmen dan upaya nyata untuk memberikan edukasi dan memperkenalkan pelayanan kedokteran gigi pada masyarakat luas.

Kegiatan ini merupakan wujud pengembangan lebih lanjut misi sosial Unilever yang memproduksi pasta gigi Pepsodent bekerja sama dengan PDGI sejak tahun 1995 telah melakukan edukasi kepada masyarakat termasuk kepada anak-anak, orang tua dan guru melalui program kesehatan gigi sekolah. Menurut Hernie Raharja, Marketing Manager Oral Care PT Unilever, sampai akhir tahun lalu, kerjasama yang erat ini, telah berhasil menjangkau lebih dari 3,8 juta anak usia sekolah dasar yang mencakup sekitar 9.900 sekolah pada 45 kota di seluruh Indonesia.

1 comment:

  1. ass dok, blognya keren, sy mantan mahasiswi yg sring mnta ttd di prakteknya dlu, fotonya ganti kan aslinya lbih keren, he he

    ReplyDelete