Wednesday, July 7, 2010

Pentingnya perawatan gigi pada anak


Sebagai orang tua, khususnya para ibu, cobalah untuk lebih jauh berpikir dengan mengkonsumsi makanan bergizi pada masa kehamil­an, dan membersihkan gigi sejak dini membuat gigi anak Anda sehat dan kuat.

Gigi anak yang cantik tentunya tidak hanya membuat senyumnya menjadi lebih indah dan menawan, tapi juga mampu meningkatkan kebanggaan dan rasa percaya diri pada anak. Oleh karenanya orangtua perlu mempersiapkan, dan membantu anak membentuk gigi yang sehat dan kuat.

Pertumbuhan bakal gigi sejak dalam rahim, tepatnya sejak trimester pertama atau saat janin berusia satu bulan dan berlangsung sampai bayi lahir. Karenanya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi sebelum dan selama masa kehamilan, membuat gigi anak kuat.

Berbagai unsur makanan seperti vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh seorang anak pada proses tumbuh kembangnya, termasuk pada tumbuh kembang gigi anak. seperti diketahui bahwa Vitamin A, C, D, fosfor dan kalsium merupakan vitamin dan mineral yang dibutuhkan gigi untuk tumbuh.

Hati, susu, kuning telur, keju, sayuran, wortel, tomat merupakan sumber vitamin A. Vitamin C terkandung dalam buah-buahan seperti jeruk, mangga, jambu biji, dan lain-lain. Sementara daging ikan salmon, dan susu merupakan sumber vitamin D.

Kandungan fosfor dalam makanan banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum. Sedangkan kalsium berasal dari makan­an, seperti susu, mentega, dan ikan teri.

Pada umur2 tertentu gigi anak akan mengalami proses erupsi, yitu munculnya gigi pada permukaan gusi dalam rongga mulut. Nah pada saat-saat inilah orangtua perlu mulai menjaga dan membersihkan gigi anak untuk menghindari terjadinya kerusakan yang kejadiannya memerlukan waktu yang relatif singkat.

Proses terjadinya gigi yang berlubang tergantung pada tiga kondisi, yaitu gigi, asam, dan waktu. Sehingga untuk mencegah gigi berlubang setiap orang perlu memutus salah satu dari tiga kondisi di atas

“Misalnya orang ompong, pasti tidak akan memiliki gigi berlubang. Begitu juga dengan endap­an sisa makanan di gigi yang dapat menciptakan suasana asam. Jika kita ganggu dengan menggosok gigi, maka gigi berlubang tak akan terbentuk. Sedangkan waktu berarti waktu yang diperlukan bakteri atau kuman untuk ‘membuat’ lubang di gigi. Bagi bayi, batita dan balita waktu penguraian berkisar tiga jam. Sementara waktu penguraian bakteri bagi orang dewasa lebih lama. Hal ini dikerenakan email gigi orang dewasa lebih kuat. Nah, jika selama waktu itu kita ‘ganggu’ bagaimana gigi itu mau berlubang.

”Sebaiknya kebiasaan membersihkan gigi ditanamkan orangtua sejak dini, sehingga kelak dengan sendirinya kebiasaan ini akan terbentuk dalam diri anak.

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan perawatan gigi:

1 Lakukan pembersihan gigi bayi hingga balita sesering mungkin. Misalnya, sehabis mengkonsumsi air susu (ASI, atau formula), dan makanan (kecil—snack, cookies, atau besar –lunch, dinner). Bersihkan gigi bayi atau batita dengan tisu, kasa, atau lap lembut.

2 Ajaklah anak dan berikan pengertian mengenai pentingnya menggosok gigi. Jangan memaksa anak. Hal ini akan membuat anak trauma untuk menggosok gigi.

3 Lakukan tes gigi minimal satu bulan sekali. Hal ini bertujuan memeriksa apakah cara menggosok gigi anak sudah benar.

4 Jangan menggosok gigi terlalu menekan. Selain membuat gigi nyeri dan rapuh, aktivitas ini membuat gusi penahan gigi rusak. Lakukan dengan menempelkan bulu sikat pada gigi dan mulailah gerakan menggesek. Usia 3-25 tahun, arah gerakan menyikat bebas. Namun usia di atas 25 tahun, usahakan gerakan gigi harus atas-bawah. Artinya, gosoklah gigi atas ke arah bawah, dan gigi bawah ke arah atas. Hal ini untuk mencegah rusaknya gusi gigi. Karena pada usia di atas 25 tahun kondisi gusi penahan gigi sudah mulai tak elastis.

5 Segera bersihkan gigi setelah mengkonsumsi makanan manis.

6 Jangan segera mengkonsumsi minuman atau makanan dingin setelah memakan makanan panas atau sebaliknya. Hal ini akan membuat gigi retak. Konsumsilah makanan atau minuman netral. Misalnya, air putih.

7 Biasakan anak untuk menggigit makanan dengan menggunakan geraham kiri dan kanan. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan rahang sempurna.

Tes kebersihan Gigi

Ambil pewarna kue. Gunakan cotton bud, celupkan, kemudian tempelkan pada gigi anak bagian luar dan dalam. Jika pewarna kue itu masih menempel berarti gigi belum bersih. Segeralah bersihkan pewarna kue dengan kain lembut. Lakukan pembersihan dan tes kembali. Tes ini sebaiknya dilakukan rutin sebulan sekali. Hal ini bertujuan melihat apakah anak telah tepat dalam menggosok gigi.

1 comment:

  1. dokter, di mana alamat prakteknya?, saya mau periksakan gigi anak saya (3,7 tahun).

    ReplyDelete